Peternak Ayam Teriak, Harga di Kandang Super Murah Cuma Rp15.000-an
JAKARTA,CanalBerita-Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengadu ke Ombudsman RI, terkait harga jual ayam hidup atau live bird di tingkat konsumen atau kandang yang jatuh ke bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) hingga ke level Rp14.500 per kg.
Sebagai catatan, HAP daging ayam ras di tingkat produsen menurut Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022 ditetapkan sekitar Rp21.000-Rp23.000 per kg.
Ketua KPUN Alvino Antonio mengungkapkan, saat ini harga ayam hidup atau live bird di kandang jatuh di bawah harga pokok produksi peternak rakyat mandiri UMKM. Harga terendah, kata dia, bahkan sampai Rp15.500 per kg untuk wilayah Jawa Barat (Depok dan Bogor) dan Rp14.500 di wilayah Jawa Tengah pada bulan Juli 2024 lalu.
“Sudah hampir 2 bulan terjadi penurunan harga. Itu dimulai tanggal 5 Juli 2024. Kami ambil patokan di Banten harga sudah Rp18.500-Rp20.000 (per kg), di Jawa Barat, Bogor dan Depok itu Rp19.000-Rp20.000 (per kg). HPP waktu itu sekitar Rp21.000, karena harga DOC (Day Old Chicken) masih di harga Rp7.500-Rp8.500. Jadi di bawah HPP sekitar Rp2.000 (per kg),” ungkap Alvino kepada Anggota Ombudsman RI di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Dia menambahkan, efek harga yang jatuh jauh ke bawah HAP tersebut, pihaknya telah bersurat ke Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, hingga Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Hari Rabu sore kami bersurat, kemudian hari Kamis tanggal 1 Agustus inisiasi dari Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementan diundang semua integrator. Hari itu harga ayam langsung naik Rp2.000-4.000, dari yang sebelumnya (turun ke) Rp15.000 (per kg) naik ke Rp17.000 (per kg). Jadi tanggal 2 agustus itu harga ayam naik,” ungkapnya.
Usai pemanggilan rapat oleh Dirjen PKH Kementan, Alvino menyebut harga jual live bird di kandang sempat bertahan naik beberapa hari. Namun, begitu diketahui peternak yang tergabung dalam KPUN tidak jadi menggelar demo, katanya, harga live bird di kandang kembali anjlok.
“Nah hari Kamis tanggal 15 Agustus 2024 itu kami masukan izin demo ke Mabes, hari Kamis itu juga harga langsung ada naik Rp500. Padahal tanggal 14 Agustus, sebelum demo harga itu di Rp16.000-Rp17.000 (per kg), setelah demo naik ke Rp18.000-Rp18.500 (per kg). Setelah demo, besokannya turun lagi sampai hari ini. Hari ini harga terendahnya, Kamis 22 Agustus kemarin harga di Rp17.500-Rp18.000 per kg. Kembali lagi ke posisi 5 Juli. Ini di Jawa Barat,” beber Alvino.
Sejalan dengan Itu, ia pun meminta kepada pemerintah agar ayam hasil produksi anggota KPUN bisa diserap untuk Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Menanggapi pengaduan tersebut, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan pihaknya akan menyikapi hasil audiensi dengan peternak terkait persoalan jatuhnya harga live bird dengan metode konsolidasi terlebih dahulu. Dengan memanggil Direktur Jenderal PKH Kementan, Kepala Bapanas, dan BUMN Pangan yang terkait dengan pendistribusian atau pelaksanaan program CPP khusus daging ayam. Jika metode konsolidasi tak kunjung memberikan dampak signifikan, katanya, KPUN bisa melanjutkan proses pengaduan.
“Untuk merespons audiensi peternak terkait persoalan jatuhnya harga live bird, maka kami akan memanggil Dirjen PKH (Kementan), Kepala Bapanas, dan BUMN Pangan yang terkait dengan pendistribusian atau pelaksanaan program CPP khusus daging ayam. Kami sikapi dengan metode konsolidasi terlebih dahulu, kalau itu tidak jalan maka pak Alvino (Ketua KPUN) bisa memproses pengaduannya,” ucap Yeka.
eka menjelaskan, di balik peristiwa harga yang turun ini sebetulnya tercermin kemampuan aktivitas usaha dalam memproduksi ayam di Tanah Air cukup bagus. Makanya terjadi kelebihan produksi. Sayangnya, energi yang berlebihan ini tidak bisa diatur oleh pemerintah, sehingga akhirnya memukul peternak rakyat.
“Seharusnya kelebihan ini diserap oleh pemerintah ataupun pemerintah membuat kebijakan yang mampu diserap oleh pasar, dan akhirnya itu digunakan untuk berbagai macam program. Jadi, daripada harganya turun, lebih baik dibeli seharusnya. Nah oleh karena itu, ini juga yang menjembatani mengapa perlu ada CPP,” jelasnya.
Sumber: CNBC Indonesia