26 Petani Sawit Swadaya Ikut Sekolah Lapangan, Belajar Praktik Sawit Berkelanjutan
PEMATANG RAYA, Canal Berita — Petani sawit swadaya di Dusun V Negeri I, Nagori Muara Mulai, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara melakukan sekolah lapang yang mengajarkan tentang praktik kelapa sawit berkelanjutan.
Terdapat 26 petani sawit swadaya yang ikut sekolah lapang yang digagas oleh Perkumpulan Pekebun Kelapa Sawit Berkelanjutan Bintang Simalungun (PPKSBBS) yang diketuai oleh Edi Sinaga SAg.
Sekolah lapang itu digelar langsung di kebun sawit milik petani sawit bermarga Situmorang, dan menghadirkan Anggiat Marpaung dan sejumlah trainer handal dari PT Koompasia Enviro Institute.
Di sekolah lapang itu Anggiat Marpaung menjelaskan tentang pentingnya budidaya perkebunan yang baik atau good agriculture practice (GAP), pengenalan jenis-jenis kelapa sawit, pentingnya memahami aspek lingkungan, dan lainnya.
Soal aspek lingkungan, misalnya, Anggiat menegaskan agar para petani sawit swadaya tidak menggunakan bahan kimia, minimal harus berjarak 20 meter dari sungai terdekat. Termasuk menerangkan bagaimana menangani gulma secara praktis tanpa harus merusak lingkungan sekitar sawit, atau bagaimana melakukan perawatan tanaman.
Yang tak kalah pentingnya, di situ Anggiat Marpaung juga mengajarkan tentang perlunya petani sawit memahami apa itu isu pekerja anak dan hal-hal yang terkait hak asasi manusia (HAM).
Kata Anggiat kepada InfoSAWIT, sedari awal para petani sawit harus menghindarkan anak-anak agar tidak bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, ia menegaskan dalam mewujudkan petani sawit yang berkelanjutan dan dalam proses meraih sertifikat Roundtable on Sustainable palm Oil (RSPO), para petani sawit swadaya yang tergabung dalam PPKSBBS harus menunjukkan keseriusan agar kelak bisa menikmati hasilnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Canalberita.com dengan infosawit.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab infosawit.com.
