Harga Minyak Sawit kembali Melorot, Paska Indonesia Memulai Kegiatan Ekspor

KUALA LUMPUR, canalberita.com--Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia pada Rabu (15/6/2022) turun ke level terendah selama periode lebih dari dua bulan, dimana minyak nabati lainnya juga mengalami penurunan harga, disamping adanya antisipasi permintaan akan beralih ke Indonesia lantaran sudah dimulainya peningkatan kegiatan ekspor minyak sawit.

Tercatat kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Agustus 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 122 per ton, atau terdapat penurunan sekitar 2,11%, menjadi RM 5.614 (US$ 1.271,29) per ton pada awal perdagangan. Harga minyak sawit tercatat mengalami penurunan dalam lima sesi dari enam sesi, menyentuh level terendah sejak 5 April lalu.

Dalam informasi yang diterima InfoSAWIT pada Senin (13/6/2022) pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai pajak ekspor minyak sawit merujuk PMK No 102 Tahun 2022, Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar Dalam Rangka Program Percepatan Penyaluran Crude Palm Oil (Cpo), Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil), Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein (RBD Palm Olein), dan Used Cooking Oil (UCO) Melalui Ekspor.

Dalam beleid tersebut kegiatan eskpor hanya dikenakan Pungutan Ekspor, sesuai pasal 5 yang mencatat, barang ekspor dalam rangka Program Percepatan Penyaluran Ekspor sebagaimana dimaksud telah dikenakan Bea Keluar berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, tidak dikenakan Bea Keluar berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.010/2022 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar beserta perubahannya.

Dimana nilai pungutan ekspor sebesar US$ 488/ton untuk Crude Palm Oil, Use Cooking Oil dan Residu. Sementara RBD Palm Oil US$ 351/ton dan RBD Palm Olein US$ 392/ton. Kebijakan ini hanya akan berlaku sampai 31 Juli 2022.

Sementara dilansir Reuters, Kontrak kedelai teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,94%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 kehilangan 1,6%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,3%.

Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat, harga minyak sawit terlihat netral dalam kisaran RM 5.702 – RM 5.892 per ton.

Sumber: infosawit.com