Harga CPO Naik Lagi Setelah Anjlok Kemarin, Kok Bisa?

CANALBERITA.COM – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menguat pada hari ini, Kamis (17/2/2022), setelah sempat terkoreksi tajam kemarin. Harga komoditas minyak nabati ini tampaknya masih terkonsolidasi karena hanya naik tipis hari ini. 

Mengacu pada data Refinitiv, harga CPO dibanderol di level MYR 5.484/ton atau menguat 0,94% pada pembukaan pagi tadi. Harga CPO berhasil membukukan kenaikan secara bulanan sebanyak 7,03%, tapi secara mingguan harga CPO masih drop 0,92%.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini bisa saja naik ke MYR 5.558/ton sebelum menguji kembali titik support di MYR 5.425/ton.

Namun, harga CPO yang menembus MYR 5.558/ton akan mengindikasikan penurunan hingga ke titik target MYR 5.676/ton. Jika harga CPO menembus di bawah titik support, maka akan membuka jalan menuju kisaran MYR 5.292-5.366/ton.

Pada daily chart, tren penurunan dikonfirmasi, harga CPO akan memantul di kisaran MYR 5.550-5.666/ton yang akan diikuti oleh koreksi yang dalam.

Di tengah pemerintah Indonesia membatasi ekspornya untuk minyak kepala sawit mentah dengan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO), Malaysia malah berencana untuk mengembangkan komoditas mereka. Melalui beberapa agen untuk pengolahan, promosi, dan ekspor komoditas. Tidak hanya itu, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin akan mengembangkan minyak sawitnya di Asia Barat, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan.

Hal tersebut sejalan dengan peningkatan produksi CPO di Malaysia yang meningkat selama 2 pekan ini, Menurut perusahaan inspeksi independent AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-15 Februari naik 23,6% menjadi 496.983 ton dari 402.243 ton.

“Minyak kelapa sawit bukan hanya digunakan untuk memasak, tapi dapat digunakan untuk bahan dasar produk lain seperti lipstick, shampoo, mie instan, deterjen, dan sabun. Maka dari itu, kita harus memanfaatkan kualitas minyak kelapa sawit kita untuk memasarkannya ke setiap negara,” tambahnya.

Turki dan Arab Saudi telah setuju untuk meningkatkan impor minyak kelapa sawit Malaysia. Arab Saudi setuju akan mengimpor sebanyak 500,000 ton senilai dengan MYR 1,5 miliar tahun ini. Pemerintah Arab Saudi juga telah sepakat akan membangun terminal CPO di Jeddah dan dijadikan gudang untuk mengekspor produk.

Malaysia membangun Commodity Integrated Marketing Company (CIMC) yang berlokasi di Jeddah sehingga memudahkan untuk menjalin kerjasama dengan negara seperti Timur Tengah dan Afrika Selatan. Di wilayah Asia, Malaysia juga akan mentargetkan China, Afganistan, Banglades, Butan, India, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, dan Maldives.

(sumber: cnbcindonesia.com)