Konferda GAMKI Kalteng Karut-marut, Legalitas Kepanitiaan Berganti Sampai Tiga Kali Dipertanyakan
CANALBERITA.COM–Proses Konferensi Daerah (Konferda) Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Propinsi Kalimantan Tengah yang direncanakan pada bulan Desember 2021 makin tidak keruan alias karut -marut. Pasalnya dalam proses pelaksanaan terjadi ketidak wajaran, karena begitu mudah dan cepatnya melakukan gonta ganti unsur legalitas kepanitiaan sampai tiga kali yang memiliki dua versi (Versi DPP dan Versi DPD).
Sekretaris DPD GAMKI Kalteng Henock Renta Katoppo mengungkapkan bahwa benar secara konstitusi telah melakukan pelanggaran organisasi sebab terabaikan Surat Peringatan dari DPP GAMKI pertanggal 07 April 2021 untuk SP I dan pertanggal 09 November 2021 untuk SP II, namun hal tersebut bukan tanpa sebab.
Tambah Henock pertanggal 19 November 2021 DPD merespon dengan penuh kerendahan hati kepada DPP agar dapat diberikan kepercayaan melaksanakan Konferda dengan bersurat pemberitahuan Konferda beserta susunan SK Panitia, dan permohonan maafpun telah disampaikan karena terlambat dua hari merespon SP II dari DPP.
“Namun disayangkan permintaan maaf dengan kerendahan hati yang bersandar kasih tidak diterima oleh DPP karena berpedoman komunikasi persuasif dan konstitusi sehingga pertanggal 25 November 2021 dikeluarkan SK Caretaker DPD dan hal tersebut tidak mengindahkan sesuai dengan konstitusi Caretaker,” tutup Henock.
Sementara itu, Senior Willo Priody yang tergabung dalam SK Caretaker mengatakan, proses Caretaker dan komposisi struktur yang dilakukan secara dadakan dan tanpa adanya keterbukaan atas persoalan yang terjadi. Sehingga diharapan senior yang dimaksud agar Caretaker ini jangan membuat konflik baru namun dapat menyatukan seluruh unsur/pihak.
“Dinamika yang terjadi bukanya menjadi evaluasi bersama namun justru menjadi arogansi dengan menggunakan kewewenangan sehingga bagi beberapa Senior yang tergabung di SK Caretaker dibuang dan diganti dan SK Caretaker diperbaharui pertanggal 05 Desember 2021,” ucapnya.
Bakti Yusuf Irwandi Pemuda Gereja sejak tahun 2015 ikut mengawal Konferda GAMKI Kalteng utusan dari DPD GAMKI Murung Raya termasuk proses saat ini angkat bicara, bahwa konstitusi memang menjadi standar agar proses dan prosedur dalam pengambilan kebijakan mempunyai dasar legitimasi namun mengingat bahwa ini adalah sebuah pelayanan, maka tetap memprioritaskan komunikasi yang bersandar dengan kasih.
Lebih lanjut Bakti menambahkan, jika masih ada kasih untuk tetap bertanggungjawab dengan segala upaya yang dilakukan serta dengan kerendahan hati telah meminta maaf, maka konstitusi bukan menjadi harga mati.
“Sangat disayangkan ketika DPD sudah mau bertanggungjawab hanya karena lambat dua hari tIdak merespon SP II dari DPP sehingga ruang tersebut tidak diberikan namun penyelesaian secara konstitusi ialah Caretaker,” ujar Bakti.
Senior Hery Kristianto merespon atas dinamika yang terjadi, sangat berharap agar tidak terjadinya dualisme kegiatan Konferda, sangat disayangkan juga bahwa dalam persoalan-persoalan yang terjadi tidak adanya diskusi untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan senior-senior.
Atas dinamika yang terjadi sepertinya terlalu banyak kepentingan dibalik semua ini sehingga seolah GAMKI ini terseret dengan politik praktis. GAMKI Kalteng ini merupakan rumah kader seluruh Pemuda Gereja dan sudah saatnya seluruh senior-senior yang mempunyai ketokohan bisa duduk bersama satu meja agar dinamika yang terjadi tidak melebar yang rawan akan terjadinya gesekan antar Senior, tutup Hery.
Senada dengan Hery Kristianto, Senior Hendra Lorent Nahan mengungkapkan bahwa persoalan ini tidak akan memanas seperti saat ini jika adanya komunikasi yang baik bersandar dengan kasih karena berbicara GAMKI Kalteng tidak hanya soal pengurus.
“Banyak Pemuda Gereja terutama Senior-senior dari berbagai latar belakang pekerjaan yang juga sangat empati terhadap GAMKI Kalteng serta peduli agar proses Konferda tidak membuat gesekan antar Senior. Namun menyatukan dari berbagai perbedaan pendapat dan menjadi kekuatan bersama untuk memberikan karya nyata bagi rakyat. Ora Et Labora,” imbuhnya.
(Red CNB)