Potensi Industri Kelapa Sawit di Bangka Belitung
CANALBERITA.COM – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ternyata tak hanya menjadi daerah penghasil biji timah saja, ada potensi lain yang dimiliki oleh provinsi di sebelah timur Pulau Sumatera ini. Potensi tersebut adalah komoditas kelapa sawit yang punya andil besar terhadap ekonomi Bangka Belitung.
Dikutip dari acara Blu Ways, pada 2020 sektor pertanian Bangka Belitung berkontribusi 20,47% untuk perekonomian wilayah dan menjadi penopang dalam pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
Dari angka tersebut, sub sektor perkebunan menyumbangkan 36,09% untuk pertanian. Peningkatan kinerja subsektor perkebunan tersebut juga telah mendorong kinerja industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman melalui minyak sawit/crude palm oil (CPO).
Tahun 2018, produksi kelapa sawit di Bangka Belitung 119.056 ton kemudian naik sebanyak 126.675 ton di 2020. Produksi kelapa sawit pun diproyeksikan di angka 130.602 ton di tahun ini dan 132.887 di tahun 2022.
Berkat kelapa sawit juga, nilai tukar petani (NTP) pada Juli 2021 sebesar 123,67 naik 2% dibandingkan Juni 2021. Begitu juga dengan nilai usaha rumah tangga pertanian pada Juli 2021 sebesar 123,13, naik 1,6% dibandingkan Juni 2021.
Peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah pusat dan daerah yang mengeluarkan beberapa kebijakan. Seperti pemerintah daerah yang mengatur industri sawit dari hulu ke hilir, mulai dari penataan usaha kelapa sawit, penetapan pedoman harga pembelian buah segar, hingga integrasi usaha sawit pada perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bangka Belitung.
Adapun kerangka pendanaan terdiri dari bantuan bibit sawit dan bibit sawit murah, serta program peremajaan sawit rakyat (replanting sawit), sedangkan skema pembiayaan adanya fasilitas skema kredit usaha rakyat (KUR) dan sejenisnya.
Khusus untuk program replanting, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan minat petani di Bangka Belitung banyak sekali yang ingin menggantikan sawit-sawitnya yang sudah tidak produktif.
Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana program replanting tersebut digandeng dengan program yang sudah ada, sehingga tidak hanya memberi bantuan bibit dan pemotongan yang sudah tidak produktif.
“Tapi harus digandeng lagi ditambah dengan program menanam tanaman sela di saat-saat sambil menunggu tanaman sawit ini produktif. Ini kan butuh waktu kurang lebih 4 tahun. Jadi selama 4 tahun petani kita tidak mendapatkan penghasilan ini, di lahan yang sama, itu harus kita programkan program tanaman sela,” kata Erzaldi dikutip dari acara Blu Ways.
Sejak tahun dari 2016 hingga 2020, program replanting telah menggelontorkan dana secara nasional mencapai Rp 5,32 triliun dengan total lahan yang diremajakan seluas 200 ribu hektar dari 1.073 rekomendasi teknis yang diterbitkan.
Sementara tahun 2021, target peremajaan sawit rakyat seluas 180 ribu hektar dengan alokasi dana mencapai Rp 5,5 triliun. Bangka Belitung pun menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan salah satu alokasi dana peremajaan sawit rakyat.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman menuturkan dana tersebut kemudian dikelola BPDPKS untuk kemudian disalurkan untuk program-program sawit berkelanjutan.
Menurutnya juga peranan kelapa sawit di perekonomian Indonesia cukup signifikan. Dari sisi ekspor, rata-rata per tahun bisa mendapatkan US$ 22 miliar. Kalau dibandingkan ekspor non migas kurang lebih 14,2%.
“Jadi cukup besar sumbangan kegiatan ekspor sawit Indonesia untuk untuk perekonomian Indonesia.
Sementara itu, salah satu petani kelapa sawit Aidi mengatakan berkat program replanting yang dibuat pemerintah diinfokan kepadanya di tahun 2019. Kala itu, Aidi mendapatkan bantuan Rp 25 juta per hektar. Di tahun 2020, nominal dari bantuan replanting kembali naik menjadi Rp 30 juta per hektar.
“Dan Alhamdulillah, kegiatan itu sekarang sudah 80% berjalan. Tinggal masih ada beberapa item yang belum. Sebenarnya itu berbentuk uang tetapi dikelola oleh Gapoktan dan dibantu oleh Dinas,” kata Aidi.
Sebagai informasi, beberapa statement tersebut ada pada acara BLU Ways BPDPKS yang tayang Sabtu, 6 November mendatang pada pukul 13.00 WIB dan disiarkan secara langsung di CNN Indonesia.
Acara BLU Ways ini mengangkat tema potensi kelapa sawit di Kepulauan Bangka Belitung hingga kegunaan komoditas kelapa sawit untuk kehidupan. Acara ini juga akan membawa beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung petani kelapa sawit, khususnya di Bangka Belitung.
(sumber: detik.com)