Imam Mulyana, Pemilik Bom 35 Kg yang Ditangkap Saat Kunker Jokowi

canalberita.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan 35 kilogram bom TATP “Mother of Satan” yang ditemukan Densus 88 Antiteror Polri di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat merupakan milik teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bernama Imam Mulyana.

Menurut dia, Imam ditangkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon, Jawa Barat pada Senin, 18 September 2017.

“Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta pada Senin, 4 Oktober 2021.

Saat itu kata dia, Densus 88 mencurigai gerak-gerik seorang pemuda di dekat Bandara Cakrabuana, Cirebon hingga akhirnya melakukan penangkapan. Hasil penyelidikan, Imam ingin merampas senjata anggota polisi yang melakukan pengamanan kedatangan Jokowi sekaligus melukainya.

“Terduga teroris itu bernama Imam Mulyana, 31 tahun warga desa Brujul Wetan, Majalengka. Densus 88 menyita satu buah koper berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya Imam ditahan di Lapas Gunung Sindur. Kemudian Densus 88 memberikan pembinaan berkelanjutan dan deradikalisasi terhadap Imam. Akhirnya Imam mengaku masih menyembunyikan 35 kilogram bom TATP di kaki Gunung Ciremai dan berikrar mengakui kedaulatan NKRI serta setia kepada Pancasila.

“Kepada Densus 88, Imam membuat pengakuan yang mencengangkan bahwa dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP sebanyak 35 kilogram. Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai ‘The Mother of Satan’ karena ledakannya yang dahsyat itu berada di kaki Gunung Ciremai,” jelas dia.

Kemudian tim polisi melakukan pencarian terhadap keberadaan bom TATP itu pada Jumat, 1 Oktober 2021. Meski medan yang dilalui tidak mudah, akhirnya tim menemukan 35 kilogram bom TATP dalam wadah yang berbeda-beda.

“Tim menemukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 kg itu di ketinggian 1450 MDPL (meter di atas permukaan laut), sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau di seputaran Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat,” ucapnya.

 

viva