ISPO Rantai Pasok Hilir Sawit Bakal Sasar 4 Produk Ekspor Turunan Minyak Sawit
canalberita.com — Diungkapkan Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Kementrian Perindustrian RI, Emil Satria, progres penyusunan ISPO Hilir sampai Mei 2021 lalu, pihaknya telah menunjuk Dewan Minyak Sawit Indonesian (DMSI) sebagai counterpart penyusunan Prinsip dan Kriteria, best practices, dan identifier (PCBI) sustainability dan traceability industri da rantai pasok.
Pihak DMSI telah menyatak kesediaan membantu Kemenperin dan akan bekerjasama dengan konsultan independen dalam menyusun sistem, norma, dan sertifikasi sustainability/traceability produk industri hilir dan rantai pasok.
Penyusunan PCBI atas sistem, norma, dan sertifikasi sustainability/traceability dilakukan pada 4 produk ekspor utama kelapa sawit yakni, cangakang sawit untuk bahan bakar, RBD Palm Olein dalam bentuk minyak goreng curah maupun kemasan, RBPD Palm Oil sebagai bahan baku industri oleofood/oleokimia, dan RBD Palm Kernel Oil sebagai bahan baku industri confectionary.
Diperkirakan pada awal Juni 2021 konsultan independen sudah mulai bekerja dalam wakti 3-4 bulan (Juli-Okotber 2021). Semenatara proses penyusunan dimulai dengan kegiatan public hearing dan diakhiri dengan penyerahan naskah PCBI yang sudah disesuaikan dengan format baku Rancangan Permenperin.
Untuk penyusunan batang tubuh yang berisi kebijakan nasional. Pengaturan sistem da norma sustainability/traceability, dan mekanisme impelmentasi sertifikasi dapat dilaksanakan setelah PCBI tersusun lebih dari 50%. “Harapannya peraturan tersebut bisa final paling lambat Desember 2021,” kata Emil dalam sebuah webinar yang dihadiri InfoSAWIT.
Rencananya pada periode awal ISPO Hilir sawit akan diberlakukan secara sukarela terlebih dahulu, guna meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terkait keberadaan sistem dan norma sustainability/traceability industri hilir kelapa sawit.
Info SAWIT