Covid-19, Pandemi Paling Mematikan Sepanjang Sejarah AS

canalberita.com – Pandemi virus corona menjadi pandemi paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS), melewati pemegang rekor sebelumnya, pandemi influenza 1918. Pandemi flu 1918-1919 menewaskan sekira 675.000 orang di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Menurut pusat sumber daya virus corona John Hopkins, kematian Covid-19 di AS telah merangkak melewati angka 675.000, angka yang merupakan perkiraan jumlah kematian akibat pandemi influenza 1918.

Menurut CDC, kematian akibat pandemi virus corona diproyeksikan meningkat dalam beberapa minggu mendatang, dan angka kematian 700.000 dapat dicapai sebelum 2022.

Meski pandemi virus corona lebih mematikan daripada pandemi influenza 1918 dalam jumlah, jika mempertimbangkan konteksnya, pandemi kali ini mungkin tidak dianggap terlalu mematikan.

Pada 1918, populasi AS berjumlah sekira 100 juta jiwa. Saat ini, jumlahnya mendekati 330 juta. 675.000 kematian pada 1918 adalah 0,675% dari total populasi, dibandingkan dengan 0,205% pada 2021.

Pandemi influenza, yang dikenal dengan sebutan pandemi Flu Spanyol, menyebabkan hampir 200.000 kematian hanya dalam Oktober 1918 saja. Pandemi itu datang secara tiba-tiba dan dampaknya luar biasa parah.

Faktanya, 675.000 kematian akibat pandemi Flu Spanyol hanyalah perkiraan kasar. Hampir seperempat populasi AS saat itu tinggal di negara bagian atau teritori yang tidak melaporkan angka kematian. Ilmu kedokteran di masa itu juga mempersulit untuk menentukan penyebab kematian sebenarnya.

Ada cukup banyak masalah dengan angka 675.000 untuk menyebutnya hanya perkiraan.

AS bisa saja melewati hitungan sebenarnya beberapa bulan yang lalu, atau bisa juga berbulan-bulan lagi.

(sumber: okezone.com)