Aplikasi PeduliLindungi Bakal ‘Go Internasional’

canalberita.com — Aplikasi PeduliLindungi yang saat ini dipergunakan untuk mengakses agar bisa bepergian dengan sistem QR Code bakal dibuat global alias mendunia.

Hal tersebut dilakukan imbas dari tidak terbacanya sistem QR Code di Bandara Arab Saudi yang nantinya justru bakal mempersulit jemaah asal Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah.

“Iya, ini sedang kita coba selesaikan ya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat ditemui di Sentra Vaksinasi Covid-19 Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Nadia menyampaikan, kendala yang dialami itu lantaran adanya upaya penggabungan platform digital semacam PeduliLindungi dalam lingkup global.

Namun, ia tak membeberkan secara detail nama dari platform global tersebut.

“Pokoknya kita akan mengikuti itu di platform digital dan ini sudah kita lakukan secara bertahap,” kata dia.

Nantinya, platform digital tersebut akan memfasilitasi para pelaku perjalanan internasional, termasuk ketika pergi ke Arab Saudi.

“Jadi nanti pelaku perjalanan khususnya WNI yang memiliki aplikasi PeduliLindungi juga akan bisa terbaca di berbagai barcode yang ada di negara-negara lain,” kata dia.

Sebelumnya, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengungkapkan QR Code bukti vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah Indonesia tidak dapat dibaca pada sistem di bandara yang ada di Arab Saudi.

Hal tersebut, menurutnya, dapat menyulitkan jemaah umrah dari Indonesia untuk ke Tanah Suci.

“Soal QR code vaksin. Uji coba kami di lapangan, kami sudah mencoba beberapa kali membaca QR code sertifikat belum bisa terbaca,” ujar Endang.

Selain itu, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) mewajibkan jemaah umrah yang datang ke Arab Saudi untuk melampirkan hasil PCR.

Pada 14 Agustus 2021 lalu, Endang mengungkapkan sudah ada jemaah umrah internasional yang hadir, yakni dari Irak.

“Itu ada edaran otoritas bandara Jeddah atau GACA dimana mewajibkan seluruh jemaah haji, jemaah umrah yang masuk ke Arab Saudi harus ada PCR. Jadi ini mutlak ya,” ujar Endang.

Meski begitu, pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan orang yang divaksin Sinovac untuk datang ke wilayahnya. Namun para jemaah umrah harus mendapatkan suntikan booster vaksin yang diakui oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Yang terakhir adalah kaitan dengan diizinkannya Sinovac masuk ke Arab Saudi, dengan catatan harus menambah satu booster vaksin yang diakui oleh Arab Saudi, yakni Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Johnson and Johnson,” kata Endang.

Tribunnews