Tak Terima Kursi Disita, Razia PPKM Warung Makan di Makassar Berujung Ricuh

canalberita.com — Keributan terjadi antara Satgas Pengurai Kerumunan (Raika) dengan pemilik usaha warung makanan coto di kota Makassar, Sulsel. Keributan tersebut terjadi saat petugas tengah melakukan operasi razia terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Peristiwa ini terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, dimana saat itu tim mendapati warung makan tersebut masih beroperasi dengan terdapat banyak pengunjung di dalamnya, meski telah melewati batas operasi yang ditentukan pemerintah kota Makassar hingga jam 22.00 WITA. Pelanggaran ini diketahui sudah yang ketiga kalinya dan saat tim akan mengambil tindakan tegas berupa penutupan tempat usaha, pemiliknya tidak terima dan keberatan .

“Baru kali pertama (operasi dimulai) kita masuki tetap yang penjual coto angin mamiri Tamalanrea 1 itu sudah ketiga kalinya (melanggar). Kami sita (kursinya), ketiga kalinya jadi tadi dia agak keberatan karena yang ketiga kalinya ini kami rencanakan untuk menutup tempat usahanya,” ujar Kasi Penegakan Satpol PP Kota Makassar, Muflih, pada Senin (23/8/2021).

Warung coto ini disebut kerap nakal saat dilakukan operasi razia PPKM. Pasalnya kali kedua saat tim mendapati pelanggaran di lokasi yang sama sebelumnya, pemilik usaha dan karyawannya juga kedapatan tetap beroperasi di atas jam 22.00 WITA serta tidak mau menandatangani bukti berita acara pemberitaan penyitaan kursinya.

“betul (selalu melakukan perlawanan) yang kedua saja kemarin tidak menandatangani berita acara, berita acara pemberitaan di lapangan. Jadi termaksud yang ketiga ini tidak menandatangani lagi, mungkin karyawannya agak ragu untuk bertandatangan mungkin ada pesan dari pimpinan nya atau bagaimana,” kata Muflih.

Saat dilakukan penyitaan kursi oleh tim, pemilik usaha pun sempat mengambil dan membanting kursinya yang telah dinaikkan ke mobil patroli. Kejadian itu karena dirinya keberatan dengan tindakan berulang yang dilakukan oleh tim satgas Raika.

“Mungkin karena rasa ketiga kalinya ini ketiga kalinya (kursinya) diambil jadi ada rasa keberatan begitu. (Untuk kursi disita) ada 40 kursi,” ungkap Muflih.

 

(Sumber: detik.com)