Tak Dapat Anggaran PCR dari Pemprov, Lab FK Unand Terpaksa Minta Donasi

canalberita.com — Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang Sumatera Barat (Sumbar) meminta donasi guna menopang aktivitas pemeriksaan tes usap PCR. Langkah tersebut dilakukan, karena dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang tidak cair.

Laboratorium yang dipimpin Dokter Andani Eka Putra ini merupakan lembaga terpenting selama ini dalam penanganan COVID-19 di Sumbar. Selain itu, aktivitas laboratorium juga menjadi rujukan pemeriksaan sampel selama ini yang dilakukan secara gratis.

Permintaan donasi itu dituliskan dalam secarik kertas yang ditempelkan di salah satu sudut laboratorium yang berada di kawasan Jati, Kota Padang itu. Lab Unand meminta donasi untuk biaya bahan habis pakai (consumables) pada setiap pengambilan uji swab yang dilakukan di sana.

“Sudah sejak tiga hari lalu kami jalankan,” kata Andani kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).

Menurut dia, sejak Januari 2021, pihaknya belum menerima anggaran dari Pemprov Sumbar. Meski demikian, proses operasionalnya tetap harus berjalan sebagaimana mestinya.

Sebab, kata Andhni, Laboratorium di Fakultas Kedokteran Unand itu menjadi salah satu ujung tombak untuk menangani permasalahan COVID-19 di Sumbar.

“Anggaran itu belum kami terima sejak bulan Januari lalu, sehingga operasional berjalan apa adanya tanpa bantuan dari pemerintah provinsi. Bagi kita, laboratorium itu memang benar ujung tombak untuk mengatasi COVID, tapi mungkin pemerintah tidak berkata seperti itu,” sebutnya.

Permintaan donasi itu, kata dia, ditujukan kepada setiap orang yang melakukan test swab di sana. Sebab ada beberapa bahan sekali pakai, seperti filter tip, tabung plastik, dan beberapa cup plastik.

Ia menjelaskan, untuk biaya operasional, pihaknya membutuhkan sekitar Rp 36 miliar karena terdapat hingga 120 ribu sampel COVID-19 yang harus diuji setiap bulannya. Dengan angka sebesar itu, pihaknya cukup kewalahan, sehingga membutuhkan donasi.

“Sebelumnya anggaran untuk laboratorium ini sudah dianggarkan, namun sejak 2021, sudah tidak ada. Logika berpikirnya, laboratorium ini sebelumnya sudah ada anggarannya, sekarang kenapa tidak dianggarkan?” ungkapnya.

(Sumber: detik.com)