Ridwan Kamil Sebut Nilai Ekspor Jabar Bikin RI Lepas dari Resesi

canalberita.com — Jawa Barat disebut menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Jabar pada triwulan II/2021 secara year on year (yoy) tumbuh 6,13 persen dengan sektor penentu pertumbuhan investasi dan ekspor.

Kontribusi Jawa Barat dinilai terlihat dari andil nilai ekspor secara nasional. Di mana Jabar menjadi provinsi pengekspor komoditas terbesar nasional. Gubernur Ridwan Kamil menjelaskan, komoditas ekspor menunjukkan tren baik meski dalam kondisi pandemi COVID-19.

“Lobi dagang terus dilakukan, membuka pasar luar negeri yang saat ini mulai membaik membuat ekspor non migas Jabar yang didominasi produk industri tumbuh tinggi,” kata Ridwan Kamil, Kamis 12 Agustus 2021.

BPS mencatat tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari–Juni 2021, adalah Jawa Barat senilai 16.076,8 juta dolar AS (15,63 persen), Jawa Timur 11.198,6 juta dolar AS (10,89 persen), dan Riau 9.116,2 juta dolar AS (8,86 persen).

Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 35,38 persen dari seluruh ekspor nasional.

Jelasnya, selama Januari hingga Juni 2021, nilai ekspor non migas Jawa Barat mengalami pertumbuhan 29,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. BPS juga mencatat lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,93 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 10,04 persen.

“Sektor pertanian masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sehingga program Petani Milenial akan menjadi solusi bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di Jabar,” katanya.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 7,07 persen pada kuartal II/2021 dan resmi mengeluarkan Indonesia dari status resesi ekonomi dengan pertumbuhan per kuartal rata- rata 3,31 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 menunjukkan tren perbaikan dari sisi perbaikan ekonomi global, harga komoditas, hingga perbaikan ekonomi mitra dagang Indonesia.

 

(Sumber: viva.co.id)