Kemkes Tempatkan Peserta Nusantara Sehat Berbasis Tim Batch XVIII di 34 Puskesmas DTPK

canalberita.com — Hadirnya Program Nusantara Sehat yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada puskemas di daerah terpencil, pedalaman, dan kepulauan (DTPK), akan mampu meningkatkan jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berkualitas serta memperluas distribusi tenaga kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di DTPK, rencananya para peserta Nusantara Sehat Berbasis Tim Batch XVIII akan ditempatkan di 34 puskesmas yang tersebar di 11 kabupaten pada 7 provinsi di Indonesia.

Budi menuturkan, program Nusantara Sehat diharapkan bisa terus berkelanjutan untuk menjadi wakil pemerintah dalam menghadirkan inovasi kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan pelayanan promotif preventif menggunakan pendekatan keluarga.

“Saya sedang memikirkan bagaimana caranya agar program ini bisa terus berkelanjutan supaya bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di DTPK. Dan supaya para peserta ini bisa mendapatkan privilege karena sudah membantu pemerintah memeratakan layanan kesehatan,” ucapnya dalam keterangan pers diterima Beritasatu.com, Minggu (29/8/2021).

Oleh karena itu, kepada seluruh peserta Nusantara Sehat, Budi berpesan agar di lokasi penugasan nantinya mereka bisa menjalin sinergi yang baik dengan masyarakat serta turut memberikan edukasi dan sosialisasi seputar Covid-19, upaya pencegahannya dan ikut menyukseskan program vaksinasi Covid19.

Sebagaimana diketahui, pembekalan Nusantara Sehat team based secara keseluruhan diikuti oleh 220 peserta, di mana 205 peserta hadir secara fisik dan 15 peserta mengikuti secara daring.

Para peserta berdasarkan profesi terdiri dari dokter umum 24 orang, dokter gigi 7 orang, bidan 26 orang, perawat 22, analis laboratorium medik 31 orang, farmasi 30 orang, kesehatan masyarakat 27 orang, kesehatan lingkungan 23 orang, dan tenaga gizi 30 orang.

Sebelumnya, para peserta telah menjalani pelatihan secara daring kurang lebih sebulan. Saat ini mereka mengikuti proses pembelajaran telah memasuki tahap klasikal. Kegiatan ini untuk mempersiapkan peserta mengenal lebih dalam mengenai situasi dan kondisi budaya, masyarakat, serta permasalahan kesehatan di tempat tugas, membangun kerja sama serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sehingga dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan tempat tugas.

“Saya terharu juga dengan adanya program ini. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah mau meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir di seluruh pelosok-pelosok nusantara untuk membantu memberikan pelayanan bagi rakyat, siapapun dan apapun statusnya supaya mereka bisa mendapatkan haknya untuk hidup sehat,” ujar Budi.

 

(Sumber: Berita Satu)