Jadi Tersangka Penusukan Toke Salak di Pasar Beureunuen, Remaja Sumut Ini belum Dijenguk Orangtua

canalberita.com — Reskrim Polres Pidie terus melengkapi berkas kasus remaja berinisial RY (17), yang menusuk toke salak Maralelo Siregar (38), warga Gampong Jojo, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

Peristiwa itu terjadi di depan Toko Emas Cahaya Mutiara di Pusat Pasar Beureunuen, Gampong Baroh Yaman, Kecamatan Mutiara, Pidie, Sabtu (24/7/2021) lalu.

Kejadian tersebut terjadi saat Maralelo Siregar sedang berjualan buah salak di pusat pasar Beureunuen pada hari pekan. Remaja MY yang diketahui bekerja sama Maralelo sempat kabur usai menusuk korban. Namun, akhirnya MY berhasil ditangkap di Kota Mini, Kecamatan Mutiara Timur, Minggu (8/8/2021).

“Kami telah beberapa kali meminta keterangan remaja MY, untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP),” kata Kapolres Pidie, AKBP Padli SH SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Ferdian Chandra MH kepada Serambinews.com, Rabu (11/8/2021).

Ia menjelaskan, remaja MY, asal Desa Partihaman Saroha, Kecamatan Hutaimbaru Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kini telah dijadikan tersangka belum dijenguk oleh orangtuanya.

Selama pemeriksaan di polisi, kata AKP Ferdian, tersangka MY didampingi petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pidie, mengingat MY masih di bawah umur.

Menurutnya, barang bukti (BB) yang diamankan polisi sebilah pisau dan hasil visum korban. MY sendiri telah satu bulan setengah bekerja sama Maralelo Siregar.

“Tersangka dibayar Rp 4.000 per hari yang bekerja pada korban sebagai toke salak,” jelasnya.

Ia menambahkan, remaja MY nekad menusuk Maralelo, diduga motif sakit hati karena sering dimarahi. Bahkan, saat ditusuk dengan pisau, remaja MY malu karena sakit hati dimarahi di tempat orang ramai saat berjualan buah salak.

Aksi penusukan terjadi usai MY membeli kantong plastik untuk membungkus buah salak.

 

 

(Sumber: Serambi News)