Dugaan Penyebab Kebakaran: Pasutri Cekcok, Suami Kalap Lalu Bakar Tilam

canalberita.com-Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah penduduk di Kelurahan Tumbang Rungan, Kecamatan Pahandung, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), diselidiki pihak kepolisian.

Dari informasi yang dihimpun polisi telah mengamankan seorang laki-laki berinisial A (46) warga Kelurahan Tumbang Rungan yang diduga sebagai tersangka.

Hal ini dibenarkan Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Sandi A Mustofa melalui Kepala Unit (Kanit) II Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Aiptu Irawan Riski.

Menurutnya berdasarkan keterangan terduga tersangka, dirinya sedang cekcok mulut dengan sang istri di rumah pribadinya, kejadian cekcok mulut terjadi dikarenakan di tuduh selingkuh oleh istrinya, sekitar pukul 14.00 WIB.

“Cekcok mulut dengan Istrinya dan berkata “kalo mau susah biar susah sekalian” sambil mengambil sebuah korek dan menumpahkan bensin di tilamnya yang terletak didekat jendela dan membakar tilam tersebut,” ucapnya. Selasa, 03 Juli 2021.

Akibatnya api membesar, lalu dengan cepat melahap bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu tersebut. Luapan api semakin membesar dan merembet ke rumah warga yang lokasinya padat pendukuk di wilayah RT. 002 RW. I Kelurahan Tumbang Rungan Kecamatan Pahandut kota Palangka Raya.

Terpisah dilansir dari Antara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Gloriana, mengatakan akibat kebakaran tersebut telah menghanguskan 30 rumah yang berdampak pada 39 kepala keluarga yang terdiri dari 141 jiwa.

“Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Nilai kerugian beserta penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas,” kata Gloriana.

Dua unit tim pemadam kebakaran yang dilengkapi dua mobil damkar berkapasitas 5.000 dan 6.000 liter bersama sejumlah elemen masyarakat akhirnya berhasil memadamkan api.

Kebakaran tersebut menjadi kejadian kedua di wilayah Kota Palangka Raya, yakni pada kebekaran yang terjadi di kawasan Mendawai pada Minggu 25 Juli 2021 lalu. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari itu setidaknya sekitar 20 bangunan rumah dan barak konstruksi kayu milik warga setempat hangus dilalap api.

Pada kejadian itu diperkirakan kerugian materiil termasuk nilai bangunan mencapai hampir satu miliar. Tidak ada korban jiwa maupun cedera fatal pada kejadian tersebut.

“Kebakaran ini tidak bisa kita prediksi kapan akan terjadi. Maka langkah antisipasi dan deteksi potensi sejak dini menjadi upaya terbaik yang dapat dilakukan secara bersama-sama maupun secara mandiri,” kata Gloriana.

Saat ini sejumlah pihak mulai dari pemerintah beserta warga bergotong royong mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Selain itu juga dilakukan inventarisasi data-data para korban salah satunya untuk keperluan mendapatkan layanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Disclaimer:Artikel ini merupakan kerja sama Canal Berita dengan Berita Sampit. 
Hal yang terkait dengan tulisan, (kecuali foto), grafis, video, dan 
keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Berita Sampit.