Ajukan Riset Persepsi Publik terhadap Polisi, Krishna Murti Lolos Tim Penguji Doktoral Unpad

canalberita.com — Brigjen Pol Krishna Murti, S.I.K., M.Si dinyatakan lolos seminar usulan riset (SUR) pada program studi doktoral (S3) Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad), Rabu (18/8/2021). Pada usulan riset itu, Krishna Murti mengangkat tentang Strategi Komunikasi Polda Metro Jaya dalam Pengelolaan Persepsi Publik. Usulan risetnya merupakan Studi Kasus Strategi Komunikasi Polda Metro Jaya dalam Pengelolaan Persepsi Publik Pada Tindakan Pemolisian di Era Pandemi.

Hadir sebagai tim penguji dan promotor, di antaranya Ratna Suminar, Edwin Rizal, Dadang Sugiana, Atwar Bajari, Dadang Rachmat, dan lainnya. Seminar digelar secara daring, diikuti puluhan audien yang ikut menyaksikan seminar tersebut.

“Berdarkan akumulasi nilai terhadap usulan riset, kami sampai pada keputusan bahwa rencana riset kandidat dinyatakan lolos dengan nilai yang baik. Jadi kandidat bisa melanjutkan ke tahap riset,” kata Ketua Seminar Dadang Sugiana.

Perwira tinggi Polri yang kini duduk sebagai Karomisinter Divhubinter Polri ini, membacakan proposal riset setebal 130 halaman. “Saya akan melanjutkan penelitian atas riset ini, dengan bebagai masukan yang sudah disampaikan tim promotor dan penguji,” kata Krishna.

Pada paparannya, dia mengangkat bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Polda Metro Jaya dalam Pengelolaan persepsi publik, terutama saat pandemi.

“Karena strategi Polda Metro saat pandemi ini sangat berbeda dengan kondisi biasa atau normal. Saat pandemi, Polri berjibaku dengan persepsi publik. Sementara kita ditugaskan oleh negara untuk menyampaikan bahwa corona ini menang ada,” ujar dia.

Dia mencontohkan, salah satu tindakan pemolisian out of the box yang dilakukan Polda Metro saat pandemi adalah soal vaksinasi. Saat ini, Polri menjadi salah satu instansi yang secara aktif mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.  Sementara itu, salah seroang tim penguji Edwin Rizal memberi masukan terkait kajian riset doktoral tersebut. Selain mengangkat tentang persepsi publik saat pandemi, dia bisa juga menggali persepsi publik tentang kepolisian. Karena sampai sekarang, terutama setelah berpisah dari ABRI, persepsi publik belum banyak berubah.

“Padahal secara personel kepolisian kita nomor 5 terbesar di dunia. Tapi kenapa belum bisa merubah persepsi masyarakat. Ini mungkin bisa dibahas lebih lanjut. Tapi ini cukup menarik, bahkan kalau perlu lebih baik dipercepat, sehingga bisa memberi kemaslahatan bagi masyarakat saat pandemi ini,” ucap dia.

 

(Sumber: iNews)