30 Rumah Penduduk Kelurahan Tumbang Rungan Jadi Arang

canalberita.com-Sedikitnya 30 rumah penduduk di Kelurahan Tumbang Rungan, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa 3 Juli 2021, hangus terbakar.

Banyaknya bangunan yang terbuat dari kayu membuat kobaran api lebih cepat membesar dan menjalar ke bangunan lain. Kondisi ini juga menjadi tantangan petugas dalam memadamkan si jago merah.

Dilansir dari Antara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Gloriana, membenarkan kebakaran telah menghanguskan 30 rumah yang berdampak pada 39 kepala keluarga yang terdiri dari 141 jiwa.

Dua unit tim pemadam kebakaran yang dilengkapi dua mobil damkar berkapasitas 5.000 dan 6.000 liter bersama sejumlah elemen masyarakat akhirnya berhasil memadamkan api.

“Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Nilai kerugian beserta penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas,” kata Gloriana.

Menurutnya, lokasi kebakaran yang cukup jauh dari markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta akses jalan yang tidak terlalu lebar menjadi hambatan tersendiri bagi petugas untuk menuju lokasi.

Gloriana meminta masyarakat di kawasan padat penduduk serta warga lain terutama yang konstruksi bangunannya terbuat dari bahan yang mudah terbakar untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi kebakaran. Misalnya dengan memastikan tidak ada kompor dan lilin menyala tanpa penjagaan, tidak membakar sampah di area tempat tinggal serta memastikan penggunaan perangkat elektronik sesuai beban untuk menghindari potensi hubungan arus pendek atau konsleting listrik.

Kebakaran tersebut menjadi kejadian kedua di wilayah Kota Palangka Raya, yakni pada kebekaran yang terjadi di kawasan Mendawai pada Minggu 25 Juli 2021 lalu. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari itu setidaknya sekitar 20 bangunan rumah dan barak konstruksi kayu milik warga setempat hangus dilalap api.

Pada kejadian itu diperkirakan kerugian materiil termasuk nilai bangunan mencapai hampir satu miliar. Tidak ada korban jiwa maupun cedera fatal pada kejadian tersebut.

“Kebakaran ini tidak bisa kita prediksi kapan akan terjadi. Maka langkah antisipasi dan deteksi potensi sejak dini menjadi upaya terbaik yang dapat dilakukan secara bersama-sama maupun secara mandiri,” kata Gloriana.

Saat ini sejumlah pihak mulai dari pemerintah beserta warga bergotong royong mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Selain itu juga dilakukan inventarisasi data-data para korban salah satunya untuk keperluan mendapatkan layanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Disclaimer:Artikel ini merupakan kerja sama Canal Berita dengan Berita Sampit. 
Hal yang terkait dengan tulisan, (kecuali foto), grafis, video, dan 
keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Berita Sampit.