23 Dokter di Medan Gugur selama Pandemi Covid-19, 4 Terima Bintang Jasa

canalberita.com — Sebanyak 23 dokter di Kota Medan gugur karena terpapar Covid-19 selama pandemi Covid-19 berlangsung. Dari 23 yang gugur, empat dokter di antaranya mendapatkan tanda penghormatan Bintang Jasa Pratama dari negara di tahun 2021.  Empat dokter yang mendapat bintang jasa tersebut yakni almarhum Andhika Kesuma Putra, Aldreyn Asman Aboet, Edwin Parlindungan Marpaung, dan Ifan Eka Syahputra. Keempat dokter tersebut tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bintang jasa kepada keempat dokter tersebut karena dianggap berjasa kepada bangsa dan negara khususnya selama pandemi Covid-19. Pemberian bintang jasa tersebut sudah dilangsungkan di Istana Negara pada Kamis (12/8/2021) kemarin.  Ketua IDI Cabang Medan Wijaya Juwarna menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pemberian tanda kehormatan kepada beberapa dokter anggota IDI Medan yang wafat dalam perjuangan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

“Beberapa dokter yang meninggal ini memang terlibat langsung dalam penanganan pandemi Covid-19. Jadi ini bentuk apresiasi kepada mereka yang kami sebut pahlawan pejuang kemanusiaan, sehingga mendapat tanda jasa dari pemerintah,” kata Wijaya, Senin (16/8/2021).

Untuk itu Wijaya juga berharap pemerintah juga meningkatkan perlindungan kepada para tenaga kesehatan karena itu menjadi kewajiban.

“Faktor keselamatan seperti APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap wajib disediakan sehingga gugurnya korban dari tenaga medis bisa dicegah. Begitu juga insentif sebagai dukungan moral, sehingga keluarga yang mereka tinggalkan selama bertugas tidaklah terabaikan,” ujarnya.

Wijaya memaparkan, sepanjang Januari hingga Agustus 2021 ini, ada sembilan dokter anggota IDI Medan yang gugur karena terinfeksi virus corona. Mereka merupakan dokter Spesialis Anak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Bedah, Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis Radiologi. “Pada bulan Januari meninggal satu dokter, Februari juga satu dokter. Kemudian bulan April dua dokter, Mei dua dokter, Juli satu dokter dan Agustus dua dokter,” ucapnya.

Sedangkan selama tahun 2020, terang dia, ada 14 dokter yang wafat. Di antaranya adalah dokter Spesialis Paru, Spesialis Saraf, Spesialis Anastesi, Spesialis Bedah, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi.

“Jadi, hingga 10 Agustus 2021 sudah 23 anggota IDI Cabang Medan gugur karena terpapar Covid-19. Beberapa dokter yang meninggal ini memang terlibat langsung dalam penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Wijaya juga mendoakan, agar segala amal ibadah para dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang telah gugur karena Covid-19 dapat diterima oleh Allah SWT.

“Semoga juga darmabakti, dedikasi, dan pengabdian mereka akan menjadi suri teladan dan menjadi pendorong semangat bagi tenaga kesehatan dan relawan medis lainnya yang sedang berjuang melawan Covid-19,” ucapnya.

 

(Sumber: iNews)