Pengusaha soal Skenario PPKM Darurat 6 Minggu: Berat!

canalberita.com — Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan arus kas keuangan perusahaan akan semakin berat jika pemerintah menjalankan skenario PPKM darurat selama enam pekan. Hal ini berpotensi menambah jumlah perusahaan yang bangkrut di tengah pandemi covid-19.

“Lama-lama tidak uang, maka akan bangkrut. Tidak tahan, tidak kuat,” ungkap Hariyadi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/7).

Ia mengakui situasi ini akan sangat sulit bagi pengusaha. Pasalnya, pendapatan berpotensi minus jika PPKM darurat diperpanjang lebih dari 20 Juli 2021.

“Berat. Uang sama sekali tidak masuk. Tidak ada pendapatan. Jadi sulit, sangat sulit,” sambung Hariyadi.

Menurutnya, seluruh sektor usaha di luar kesehatan akan terkena imbas dari PPKM darurat. Hal ini termasuk restoran yang tetap diizinkan beroperasi meski hanya bisa melayani pesanan bawa pulang (take away).

“Orang itu kan tidak semua mau setiap hari delivery. Mahal. Coba bayangin per orang butuh Rp40 ribu-Rp50 ribu, kalau satu rumah banyak orang ya berat. Keluarga masak biasanya,” jelas Hariyadi.

Senada, Wakil Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin mengungkapkan PPKM darurat membuat keuangan pengusaha semakin berat. Pasalnya, layanan take away rata-rata hanya berkontribusi terhadap total pendapatan sekitar 10 persen-20 persen.

“Jadi tidak menutup operasional restoran juga. Itu maksimal 20 persen ya,” kata Emil.

Ia meminta empat syarat kepada pemerintah jika PPKM darurat diperpanjang. Pertama, pemerintah bantu uang sewa.

Kedua, pemerintah memberikan bantuan biaya listrik dan air. Ketiga, ada stimulus pajak bumi dan bangunan (PBB).

Keempat, pemerintah memberikan subsidi gaji karyawan. Jika semua ini diberikan, Emil mengaku tak akan mempermasalahkan perpanjangan PPKM darurat.

“Kalau itu diberikan pemerintah, go ahead. Satu tahun ‘dijabanin’,” katanya.

CEO Sintesa Group dan eks Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani pun sepakat dengan kedua rekan pengusahanya tersebut. Ia mengatakan skema PPKM darurat selama empat sampai enam pekan akan sangat memberatkan pelaku usaha.

“Kami tidak tahu sejauh mana pelaku usaha bisa bertahan sepanjang PPKM darurat ini,” ucap Shinta.

Ia mengatakan dampak terberat akan dirasakan oleh pelaku UMKM. Sebab, modal usaha mereka tidak cukup untuk bertahan lebih dari empat pekan di tengah pendapatan yang menurun drastis akibat PPKM darurat.

Meski begitu, Shinta sadar situasi saat ini sudah genting karena kasus penularan covid-19 terus melonjak beberapa waktu terakhir. Ia berharap pemerintah memberikan sejumlah stimulus ekonomi untuk mengurangi beban pengusaha.

“Berikan stimulus-stimulus ekonomi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk tetap menjalankan kegiatan ekonomi dengan beban biaya operasional yang paling efisien,” jelas Shinta.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani  mengungkapkan skenario PPKM darurat dapat berlangsung hingga 6 minggu. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19.

“PPKM Darurat selama empat sampai enam minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” tulis paparan Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR awal pekan ini.

(Sumber: CNN)