Krisis Sampah di Indonesia, Seberapa Penting Pemakaian Kemasan Guna Ulang?

canalberita.com —  Penggunaan produk kemasan yang lebih berkelanjutan dapat meminimalisasi pengurangan limbah plastik. Untuk itu, masyarakat dapat mengurangi limbah plastik dengan menggunakan produk kemasan guna ulang ketimbang produk sekali pakai. Hal tersebut bahkan bisa dimulai dari skala rumah tangga.

Pasalnya, limbah kemasan sekali pakai yang tak terkendali dapat menambah timbunan sampah rumah tangga dan memperparah masalah lingkungan. Apalagi, butuh waktu ratusan tahun agar sampah plastik terurai.

Di sisi lain, pemakaian kemasan guna ulang dapat membantu upaya pemerintah mengurangi timbunan sampah plastik di Indonesia. Terlebih, volume sampah plastik mencapai 6,8 juta ton pada tahun 2020 dan diprediksi tumbuh 5 persen setiap tahunnya.

Selain itu, baru 10 persen sampah plastik yang ditangani secara efektif, misalnya melalui daur ulang. Sisanya belum tertangani dengan maksimal.

Jika tidak terkelola dengan baik, hal ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Meski pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk pengelolaan sampah, kebijakan tersebut tak akan berimpak signifikan tanpa aksi dari masyarakat.

Pentingnya menggunakan kemasan guna ulang

Saatnya kamu yang turun tangan mengurangi limbah plastik demi bumi yang lebih layak ditinggali oleh generasi mendatang. Langkahnya mungkin terdengar sederhana, tetapi jika dilakukan oleh lebih banyak orang, tentu dapat menciptakan perubahan yang positif.

Langkah sederhana tersebut adalah: menggunakan produk kemasan guna ulang.

Menggunakan kemasan guna ulang dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah awal yang sustainable untuk mengurangi limbah plastik.

Ketika bepergian, mulailah terbiasa membawa alat dan tempat makan dari rumah dengan menggunakan alat makan dari stainless steel. Atau, ketika membeli makanan, biasakanlah membungkus makanan dengan bungkus kertas. Tak lupa, ketika pergi berbelanja, pastikan kamu membawa tas belanja sendiri.

Ini tentunya menjadi hal baik mengingat 65 persen dari total konsumsi plastik nasional berasal dari penggunaan kemasan makanan dan minuman.

Selain itu, kamu juga bisa membantu mengurangi limbah plastik dari rumah, salah satunya dengan menggunakan air minum berkemasan galon guna ulang. Dengan menggunakan air galon guna ulang, kamu dapat berperan lebih bijak dalam membantu mengatasi permasalahan limbah plastik di Indonesia.

Kini, sudah banyak produsen air mineral kemasan yang berkomitmen memproduksi galon guna ulang untuk produknya dan mampu membersihkan dan memproses galon bekas pakai menjadi galon yang layak digunakan kembali.

Pilihan hidrasi yang ramah lingkungan ini tentu jauh lebih baik. Terlebih, air kemasan galon guna ulang yang sudah berpuluh-puluh tahun dikenal di Indonesia juga terbukti aman dikonsumsi dan memenuhi standar higienitas, serta yang terpenting sudah mendapatkan izin keamanan pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dikutip Kompas, Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal BSN Wahyu Purbowasito juga mengatakan bahwa produk yang memiliki logo SNI seperti galon guna ulang sudah melalui pemeriksaan, sehingga dapat mempertegas keamanannya.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mendorong penggunaan galon guna ulang melalui permen KLHK no. 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.

“KLHK mendorong produsen melalui Permen No.75 tahun 2019 harus membangun dan mendesain kemasan itu yang paling baik dari sisi lingkungan, dan itu adalah guna ulang,” kata Ujang Solihin Sidik, Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan KLHK, mengutip berita Tribunnews.com pada 30 Januari 2021,

Di sisi lain, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Pakar Keamanan Pangan, Prof Ir Ahmad Sulaeman, PhD juga menegaskan, air kemasan galon yang telah dikonsumsi selama puluhan tahun sangat aman untuk masyarakat.

Sebaliknya, menurut Ahmad, memilih kemasan galon yang tak dapat digunakan ulang akan memperberat pekerjaan pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan dan menambah beban pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut.

“Ini akan memperberat tugas pemerintah dan masyarakat dalam penanganan limbah plastik,” kata Ahmad, dikutip dari Kompas.com, 11 Mei 2020.

Pemakaian galon guna ulang juga diyakini akan mempermudah sistem penanganan sampah pemerintah, baik untuk daur ulang maupun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Terlebih, pemerintah menargetkan pengurangan sampah di laut sebesar 70 persen di tahun 2025.

Kesadaran akan penggunaan galon guna ulang dapat memberi dampak baik bagi lingkungan. Kontribusi besar kamu untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia bisa dimulai dari hal sederhana tersebut.

 

(Sumber: Tribun News)