10.000 Petani Kelapa Sawit Swadaya Siap Bersertifikat ISPO Sampai 2024

canalberita.com–Kurang dari 5 tahun lagi, skim sertifikasi minyak sawit berkelanjutan Indonesian sustainable Palm Oil (ISPO) berlaku wajib bagi petani kelapa sawit swadaya di Indonesia. Sayangnya hingga saat ini masih belum melihat persiapan yang signifikan dilakukan oleh petani kelapa sawit swadaya.

Kendati untuk beberapa kabupaten sentra perkebunan kelapa sawit telah melakukan inisiatif percepatan ISPO dengan membentuk Kelompok Kerja percepatan ISPO dan merancang regulasi pendukungnya. Namun jika dilihat jumlah petani kelapa sawit swadaya yang mencapai 3 juta petani, maka kolaborasi untuk percepatan ISPO pada petani swadaya adalah suatu keharusan.

Diungkapkan, Ketua Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi), H Narno, pihaknya akan mengambil peran dalam mendorong petani memperoleh sertifikat ISPO, langkah ini merupakan bentuk komitmen petani dalam memperkuat standar minyak sawit berkelanjutan Indonesia yaitu ISPO.

“Serta mendorong percepatan penerapan ISPO pada petani kelapa sawit swadaya, FORTASBI berkomitmen untuk membawa seluruh anggota berjumlah 10.000 petani untuk bersertifikat ISPO secara bertahap hingga tahun 2024,” tutur Narno, dalam keterangan tertulis diterima InfoSAWIT, Rabu (7/7/2021).

Sekadar catatan, FORTASBI adalah sebuah forum yang diinisiasi oleh beberapa organisasi petani kelapa sawit swadaya dan LSM dari berbagai wilayah di Indonesia. Forum yang didirikan di tahun 2014 ini adalah forum yang memiliki visi untuk mentrasformasikan nilai minyak sawit berkelanjutan melalui sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian sustainable Palm Oil (ISPO) dan International Sustainability Carbon Certification (ISCC).

“Sehingga tidak mengherankan bila sekitar 90% anggotanya adalah organisasi Petani kelapa sawit yang telah berhasil memperoleh sertifikat RSPO, ISPO dan ISCC,” tutur Narno.

Hingga tahun 2021, jumlah Organisasi petani swadaya yang tergabung dalam FORTASBI adalah mencapai 39 Organisasi terdiri dari 24 Koperasi 11 Asosiasi, 1 Gapoktan, 1 UD, 1 BUMDES dan 1 Kelompok Tani. Total keseluruhan jumlah petani kelapa sawit swadaya yang terdaftar di FORTASBI mencapai 10.166 Petani sawit dengan luas lahan seluas 21.802 Ha.

Sementara dikatakan Pengelola Sekolah Petani Fortasbi, Rukaiyah Rafiq, dalam lima tahun kedepan, pihaknya akan membangun pendamping lokal dan pelatih lokal yang berasal dari petani sawit anggota kami, agar mereka dapat mengembangkan diri dan juga memiliki tanggung jawab untuk kembali menularkan nilai sustainability.

Tutur Rukaiyah, dalam identifikasi yang telah lakukan, dari 10.000 anggota petani sawit, terdapat 518 Pengurus ICS (Internal Control System) yang memiliki potensi cukup kuat dan memiliki pengalaman dalam sertifikasi RSPO dan ISPO.

Sumber: infosawit.com