Desain Proyek Ibu Kota Baru yang Berlanjut Tahun Ini

CanalBerita,Jakarta–Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memastikan pembangunan mega proyek ibu kota baru akan tetap berlanjut pada tahun ini.

Pembangunan ibu kota negara (IKN) tersebut akan disesuaikan dengan desain buatan pemenang sayembara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019 yakni Urban +. Dalam video yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, terlihat bahwa IKN nantinya akan mengusung tema Nagara Rimba Nusa.

Sebagian besar kawasan atau sekitar 70 persen didominasi oleh ruang terbuka hijau di mana terdapat danau Pancasila yang berada satu garis lurus dengan Plaza Bhinneka Tunggal Ika dan wilayah kompleks pemerintahan.

Kompleks pemerintahan sendiri akan meliputi Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Ada pula Kompleks Kementerian Koordinator, Kompleks Kementerian, Kompleks Institusi Pemerintah, Kompleks Kedutaan Besar, Markas Besar TNI & POLRI, City Command Center, Gedung Perpustakaan, dan Arsip Nasional hingga Data Center.

Di kawasan pusat kota, terdapat berbagai bangunan untuk sarana edukasi dan rekreasi publik seperti Galeri Nasional, Museum Perjuangan Indonesia, Koridor Kebangsaan. Di luar kawasan pusat kota terdapat Perkantoran BUMN, Kawasan Hunian Campuran, Pusat Distrik, Commercial Center, serta Akademi Pemerintahan.

Seperti Jakarta, ibu kota baru nantinya juga akan dilengkapi fasilitas Masjid Negara, Kompleks Rumah Ibadah. Sementara itu, kawasan Utara Nagara Rimba Nusa akan terdiri dari Area Hunian, Pusat Distrik, Sekolah, Sport Stadium, dan Marina Barrage.

Kemudian, bagian selatan kota akan di bangun Kawasan Hunian, Pusat Distrik, Transit Hub, Kompleks Hotel & Resort, dan Pelabuhan.

Suharso meyakini proyek ibu kota baru bisa memberi daya ungkit ke perekonomian nasional. Berdasarkan hitung-hitungannya, bila proyek ibu kota negara baru tetap berjalan tahun ini, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 1,8 persen sampai 2,2 persen.

“Utamanya, sektor konstruksi, real estate, konsumsi. Jadi, memang diperlukan sebuah proyek besar untuk menarik dan mendorong agar tingkat pertumbuhan (ekonomi) kita bisa lebih tinggi sampai rata-rata pada 2045,” jelasnya.
Lihat juga: Bijakkah Gaji PNS Langsung Dipotong Untuk Zakat?

Kendati begitu, Suharso tak menampik bahwa daya dorong proyek ibu kota negara baru ke perekonomian tetap butuh faktor pendamping, yaitu pelaksanaan program vaksinasi nasional. Khususnya agar target vaksin ke 70 juta orang atau 39 persen dari estimasi 181,5 juta orang tercapai.

“Kalau itu terjadi, akan ada pull factor (faktor penarik) di dalam ekonomi kita dan orang akan trust (percaya). Kemudian, sektor-sektor lain akan ikut dengan sendirinya,” pungkasnya.

Sumber: www.cnnindonesia.com