Moeldoko: “Aku Ngopi-ngopi Kenapa Ada yang Grogi”

Jakarta.CalBe -Isu kudeta Partai Demokrat (PD) masih berapi-api. Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, yang namanya dituduh jadi aktor kudeta PD, memberi sentilan ngopi-ngopi.

Dirangkum detikcom, Jumat (5/2/2021), awal mula isu kudeta ini terkuak yakni setelah Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkannya langsung kepada publik lewat konferensi pers. AHY saat itu menyebut ada 5 aktor percobaan kudeta terhadap dirinya, salah satunya orang di lingkaran terdekat Presiden.

Ketua Bappilu PD Andi Arief kemudian secara gamblang menyebutkan nama Moeldoko sebagai tertuduh aktor kudeta.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” kata Andi Arief di akun Twitter-nya yang dibagikan ke wartawan, Senin (1/2).

Setelahnya, Demokrat mengungkapkan sisa nama yang mereka sebut terlibat gerakan kudeta melawan AHY ini. Selain Moeldoko, ada nama eks Sekjen PD Marzuki Alie, eks kader Demokrat Darmizal, anggota DPR Jhoni Allen Marbun dan eks Bendum PD Nazaruddin yang mereka sebut terlibat.

Isu kudeta PD bergulir panas dengan beragam respons, mulai dari Moeldoko sendiri, para pengurus Demokrat maupun para tertuduh saling melemparkan dan mempertahankan argumen masing-masing. Belum reda tensi politik di internal partai berlambang mirip logo Mercy, Moeldoko kembali memberi sentilan.

Moeldoko, seperti di Facebook-nya yang bercentang biru, Kamis (4/2/2021), mengunggah foto sedang ngopi berikut keterangannya. Moeldoko terlihat tersenyum tipis di foto itu.

“Aku ngopi-ngopi kenapa ada yang grogi,” demikian tulisan di foto tersebut.

Moeldoko lalu berbicara soal kebiasaan lelaki ketika ngopi. Obrolan lelaki saat ngopi bisa ke mana-mana saja.

“Saat sekumpulan laki laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik,” tulisnya.

Menurut Moeldoko, semua harus kembali seperti biasa seusai ngopi-ngopi. Tak boleh ada sakit hati.

“Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat ‘no heart feeling’,” lanjut Moeldoko.

Moeldoko: Aku Ngopi-ngopi Kenapa Ada yang Grogi?Moeldoko menyebut kopi baik bagi kebutuhan wawasan insan. Dia heran kenapa ngopi saja harus lapor atau minta izin. “Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin,” tulis Moeldoko selanjutnya.

(detikNews)