Harga Minyak Mentah Tembus Rekor, Tapi CPO kok Naik Tipis?

Jakarta,CanalBerita- Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia mengalami kenaikan tipis di awal pekan perdagangan pekan ini, Senin (8/2/2021).

Harga kontrak futures (berjangka) yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange itu naik 0,24% dibanding pekan lalu ke RM 3.383/ton.

Namun jelang istirahat siang, harga kontrak pengiriman April 2021 tersebut terpangkas apresiasinya. Pada 11.00 WIB, harga CPO hanya naik 0,09% ke RM 3.378/ton. Pekan lalu harga CPO melorot 3,33%.

Pelaku pasar sekarang mencermati rilis data stok minyak sawit dan ekspor 10 hari pertama bulan Februari yang akan jatuh pada hari Rabu minggu ini.

Survei Reuters menunjukkan bahwa stok minyak sawit Negeri Jiran diperkirakan bakal mengalami kenaikan di bulan Januari untuk pertama kalinya sejak konsisten menurun dalam empat bulan beruntun.

Kendati produksi menurun, penurunan ekspor bulanan yang mencapai lebih dari 30% di bulan Januari membuat stok minyak nabati Malaysia mengalami kenaikan setelah sebelumnya stok mengalami penurunan ke level 5 tahun terakhir.

Penurunan ekspor yang tajam menjadi faktor penahan kenaikan harga CPO meski ada katalis positif berupa kenaikan harga minyak nabati lain dan harga minyak mentah. Harga kontrak futures minyak sawit dan kedelai di bursa Dalian naik 0,8%.

Sementara itu harga minyak mentah naik mendekati level US$ 60/barel. Kini kontrak minyak yang aktif ditransaksikan di bursa berjangka itu sudah berada di posisi tertingginya dalam satu tahun terakhir.

Kenaikan permintaan terutama di China dan India serta meningkatnya permintaan produk turunan minyak berupa nafta yang menjadi bahan baku plastik dan produk pengepakan akibat pesatnya aktivitas e-commerce turut mendongkrak harga.

Selain itu harga minyak mentah juga terkerek naik akibat komitmen para kartel yang tergabung dalam OPEC+ untuk mempertahankan defisit pasokan di pasar.

Sejak memotong 10% dari total output Mei lalu stok minyak global turun 300 juta barel. OPEC+ memproyeksikan stok masih akan turun 82 juta barel pada kuartal pertama tahun ini.

Kenaikan harga minyak mentah menjadi sentimen positif untuk harga minyak nabati karena CPO merupakan salah satu bahan baku produksi biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif minyak.

(CNBC Indonesia)